F1
Kesiapan Red Bull Belum Mampu Gulingkan Mercedes
BERLIN – Kinerja mesin Renault mengalami kemajuan
setelah diuji coba Red Bull. Kendati demikian, konstruktor yang
bermarkas di Milton Keynes ini masih ragu untuk menggulingkan dominasi
Mercedes.
Demikian apa yang diakui oleh bos Red Bull, Christian Horner dan Helmut Marko. Menurutnya, pasokan mesin untuk Red Bull tahun ini lebih baik dibandingkan 2014. Terhitung dengan hasil yang didapat di Sirkuit Jerez dan Barcelona.
"Mesin Renault memiliki kekuatan yang lebih, tetapi tidak merata. Masih ada masalah dengan kemampuan berkendara,” ucap Horner, seperti dilansir Whells24, Selasa (24/2/2015).
Lebih lanjut Marko mengatakan, ada beberapa masalah yang harus diselesaikan, terutama melakukan perubahan pada perangkat lunak. "Kemudian kami akan terjebak dengan sebagian besar dominasi Mercedes," ujarnya.
Musim lalu Red Bull menjadi salah satu tim yang berpeluang menggeser dominasi Mercedes. Ricciardo menjadi satu-satunya pembalap yang meraih podium di antara Nico Rosberg dan Lewis Hamilton.
Demikian apa yang diakui oleh bos Red Bull, Christian Horner dan Helmut Marko. Menurutnya, pasokan mesin untuk Red Bull tahun ini lebih baik dibandingkan 2014. Terhitung dengan hasil yang didapat di Sirkuit Jerez dan Barcelona.
"Mesin Renault memiliki kekuatan yang lebih, tetapi tidak merata. Masih ada masalah dengan kemampuan berkendara,” ucap Horner, seperti dilansir Whells24, Selasa (24/2/2015).
Lebih lanjut Marko mengatakan, ada beberapa masalah yang harus diselesaikan, terutama melakukan perubahan pada perangkat lunak. "Kemudian kami akan terjebak dengan sebagian besar dominasi Mercedes," ujarnya.
Musim lalu Red Bull menjadi salah satu tim yang berpeluang menggeser dominasi Mercedes. Ricciardo menjadi satu-satunya pembalap yang meraih podium di antara Nico Rosberg dan Lewis Hamilton.
McLaren Jelaskan Penyebab Kecelakaan Alonso
BARCELONA – McLaren
mengklaim bahwa penyebab kecelakaan yang menerpa Fernando Alonso,
dilatar belakangi oleh kondisi angin yang begitu kencang. Tim yang kini
bermitra dengan Honda itu menyangkal insiden tersebut disebabkan oleh
kinerja mesin.
Seperti diketahui, Alonso mengalami kecelakaan fatal di Sirkuit de Catalunya, Barcelona, pada Minggu 22 Februari 2015. Kejadian ini dialami, saat pembalap berdarah Spanyol itu menjalani tes pramusim hari terakhir di Catalunya.
Pada uji coba tersebut, Alonso menabrak dinding pembatas dan kehilangan kontrol mobil McLaren-Honda MP4-30 yang ia kendarai saat akan keluar dari tikungan tiga dengan cepat. Ia kemudian menabrak dinding pembatas dengan begitu keras.
Alonso segera dibawa ke medical centre dan diperiksa. Driver 33 tahun tersebut dinyatakan baik-baik saja dan dalam kondisi sadar. Namun, ia harus dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan helikopter untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah kejadian berlangsung, mulai banyak spekulasi perihal penyebab nasib sial yang dialami Alonso. Namun, dengan cepat pihak McLaren langsung memberikan pernyataan kepada media.
“Selama 24 jam terakhir, kami telah melakukan analisis rinci pada kerusakan mobil Alonso dan data telemetri mamahami penyebab kecelakaan itu. Bahkan, pada tahap awal ini bisa mencapai beberapa kesimpulan,” jelas pihak McLaren, seperti diberitakan Crash, Selasa (24/2/2015).
“Temuan kami menunjukkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh angin kencang tak terduga, pada bagian dari rangkaian mobil. Situasi ini telah mempengaruhi beberapa pembalap lain. Kami dapat menyatakan, bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan mobil Alonso menderita kegagalan mekanis,” lanjut laporan tersebut.
Seperti diketahui, Alonso mengalami kecelakaan fatal di Sirkuit de Catalunya, Barcelona, pada Minggu 22 Februari 2015. Kejadian ini dialami, saat pembalap berdarah Spanyol itu menjalani tes pramusim hari terakhir di Catalunya.
Pada uji coba tersebut, Alonso menabrak dinding pembatas dan kehilangan kontrol mobil McLaren-Honda MP4-30 yang ia kendarai saat akan keluar dari tikungan tiga dengan cepat. Ia kemudian menabrak dinding pembatas dengan begitu keras.
Alonso segera dibawa ke medical centre dan diperiksa. Driver 33 tahun tersebut dinyatakan baik-baik saja dan dalam kondisi sadar. Namun, ia harus dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan helikopter untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah kejadian berlangsung, mulai banyak spekulasi perihal penyebab nasib sial yang dialami Alonso. Namun, dengan cepat pihak McLaren langsung memberikan pernyataan kepada media.
“Selama 24 jam terakhir, kami telah melakukan analisis rinci pada kerusakan mobil Alonso dan data telemetri mamahami penyebab kecelakaan itu. Bahkan, pada tahap awal ini bisa mencapai beberapa kesimpulan,” jelas pihak McLaren, seperti diberitakan Crash, Selasa (24/2/2015).
“Temuan kami menunjukkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh angin kencang tak terduga, pada bagian dari rangkaian mobil. Situasi ini telah mempengaruhi beberapa pembalap lain. Kami dapat menyatakan, bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan mobil Alonso menderita kegagalan mekanis,” lanjut laporan tersebut.
2015 Red Bull Ingin Asapi Mercedes
BARCELONA - Direktur Red Bull- Renault, Cyril
Abiteboul optimistis jika musim 2015 timnya bisa mengasapi lawan mereka
Mercedes. Meski beberapa masalah teknis masih harus dihadapi Red Bull
dalam tes pramusim.
Musim lalu, tim pabrikan Prancis ini finis di posisi dua dengan poin 405. Musim lalu, masalah dalam defisit tenaga menjadi kendala utama mereka. Namun, direktur Red Bull menegaskan jika masalah itu mulai bisa diperbaiki.
Di tes pertama pramusim pada awal Februari lalu, Red Bull-Renault gagal berada di 10 besar. Sedangkan di tes pramusim kedua, pada 19-22 Februari, diwakili oleh pembalap mereka Daniil Kvyat berada di urutan ketiga.
"Tujuan utama kami di Barcelona yang sudah dimengerti tim adalah untuk mengakumulasi kilometer sejauh mungkin agar kami bisa berkembang. Tanpa adanya masalah dalam area yang membuat kami merasa puas," kata Abiteboul seperti dilansir Crash, Rabu (25/2/2015).
"Sama semua tes menentukan validitas seperti di Jerez, yang telah terbukti konklusif. Pada tingkat pekerja, tes ini juga sudah memuaskan kami dengan melihat kekompakan antara staf teknisi dan tim kami lainnya. Hasilnya sangat positif," pungkasnya.
Musim lalu, tim pabrikan Prancis ini finis di posisi dua dengan poin 405. Musim lalu, masalah dalam defisit tenaga menjadi kendala utama mereka. Namun, direktur Red Bull menegaskan jika masalah itu mulai bisa diperbaiki.
Di tes pertama pramusim pada awal Februari lalu, Red Bull-Renault gagal berada di 10 besar. Sedangkan di tes pramusim kedua, pada 19-22 Februari, diwakili oleh pembalap mereka Daniil Kvyat berada di urutan ketiga.
"Tujuan utama kami di Barcelona yang sudah dimengerti tim adalah untuk mengakumulasi kilometer sejauh mungkin agar kami bisa berkembang. Tanpa adanya masalah dalam area yang membuat kami merasa puas," kata Abiteboul seperti dilansir Crash, Rabu (25/2/2015).
"Sama semua tes menentukan validitas seperti di Jerez, yang telah terbukti konklusif. Pada tingkat pekerja, tes ini juga sudah memuaskan kami dengan melihat kekompakan antara staf teknisi dan tim kami lainnya. Hasilnya sangat positif," pungkasnya.
Prediksi Mantan Jagoan Red Bull Soal Nasib Vettel
MARANELLO– Mantan rekan setim Sebastian Vettel di
Red Bull, Mark Webber, yakin jika pembalap Jerman itu akan meraih banyak
keuntungan dengan bergabung bersama Ferrari. Masuknya Vettel ke Ferrari
untuk menggantikan Fernando Alonso yang pindah ke McLaren Honda.
Webber optimis dengan masa depan Vettel karena juara dunia empat kali itu merajai sesi tes pramusim pertama yang diadakan di Sirkuit Jerez, Spanyol, awal Februari 2015. Meski di hari terakhir tes pramusim kedua, Vettel hanya berada di posisi tujuh. Tes pramusim terakhir akan diadakan pada 26 Februari - 1 Maret 2015 di Barcelona.
"Seb (panggilan Vettel) bukan orang yang bodoh dan dia sadar jika dia butuh motivasi dan tantangan baru dan saya rasa keputusan dibuat sangat cepat, mungkin sebelum musim dimulai," kata Webber seperti mengutip dari Herald Sun, Rabu (25/2/2015).
"Hal ini bukan berarti mereka (Red Bull) tidak ingin kehilangan Vettel. Faktanya jika dia ingin melakukan hal lain dan berada dalam lingkungan lain, dan tentu saja dia pasti akan merasa lebih baik berada di lingkungan yang membuatnya lebih berkembang. Hal itu adalah pertanyaan bagi tim (Red Bull) dalam setengah musim, apakah mereka juga merindukan suasana seperti itu,"sambungnya.
Webber optimis dengan masa depan Vettel karena juara dunia empat kali itu merajai sesi tes pramusim pertama yang diadakan di Sirkuit Jerez, Spanyol, awal Februari 2015. Meski di hari terakhir tes pramusim kedua, Vettel hanya berada di posisi tujuh. Tes pramusim terakhir akan diadakan pada 26 Februari - 1 Maret 2015 di Barcelona.
"Seb (panggilan Vettel) bukan orang yang bodoh dan dia sadar jika dia butuh motivasi dan tantangan baru dan saya rasa keputusan dibuat sangat cepat, mungkin sebelum musim dimulai," kata Webber seperti mengutip dari Herald Sun, Rabu (25/2/2015).
"Hal ini bukan berarti mereka (Red Bull) tidak ingin kehilangan Vettel. Faktanya jika dia ingin melakukan hal lain dan berada dalam lingkungan lain, dan tentu saja dia pasti akan merasa lebih baik berada di lingkungan yang membuatnya lebih berkembang. Hal itu adalah pertanyaan bagi tim (Red Bull) dalam setengah musim, apakah mereka juga merindukan suasana seperti itu,"sambungnya.
0 komentar:
Posting Komentar