Sabtu, 28 Februari 2015

20 SMK Yogyakarta diusulkan ikuti UN "online"


Yogyakarta ( News) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mengusulkan 20 SMK negeri dan swasta di wilayah tersebut untuk bisa mengikuti ujian nasional (UN)online pada tahun ini.

"Seluruh SMK negeri, ada tujuh sekolah, masuk dalam usulan ini dan sisanya berasal dari sekolah swasta," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, sekolah yang diusulkan menjadi peserta ujian nasional onlinetersebut telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) di antaranya kepemilikan komputer dan jaringan internet.

Sekolah yang ingin mengikuti ujian nasional online harus memiliki komputer dengan jumlah minimal sepertiga dari siswa yang akan menjadi peserta ujian nasional, ditambah cadangan 10 persen dari jumlah komputer yang tersedia. 

Ia mencontohkan, jika jumlah peserta ujian dari satu sekolah adalah 240 siswa, maka jumlah minimal komputer yang harus dimiliki adalah 80 unit ditambah delapan unit sebagai cadangan.

Saat ujian nasional berlangsung, seluruh komputer tersebut harus dalam posisi menyala dan terhubung dengan internet. 

"Saat ada komputer peserta yang mengalami masalah, maka peserta itu bisa langsung berpindah ke komputer lain yang tersedia," lanjutnya.

Edy menyebut, Puspendik akan melakukan verifikasi terhadap 20 sekolah yang diusulkan tersebut pekan depan untuk melihat secara langsung kesiapan sekolah melakukan ujian nasional online.

"Harapannya, seluruh sekolah yang diusulkan tersebut bisa melakukan ujian nasional online tahun ini," kata Edy. Di DIY, total SMK yang diusulkan menjadi peserta ujian nasional online tahun ini adalah 38 sekolah.

Ia menambahkan, pelaksanaan ujian nasional secara online tersebut sebenarnya lebih memudahkan siswa karena siswa bisa melihat secara langsung skor ujiannya.

Bahkan, lanjut dia, sudah ada salah satu sekolah swasta yang melakukan try outujian nasional secara online setelah sekolahnya diusulkan menjadi peserta tahun ini.

"Tahun ajaran mendatang, kami berharap seluruh sekolah bisa melakukan ujian nasional secara online," katanya. 

Sedangkan untuk ujian nasional yang dilakukan secara manual oleh sekolah lain, Edy mengatakan masih menunggu pos UN karena sampai saat ini belum turun. 




SMU/SMK Makassar siap gelar UN online


 Jika ini memang untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, maka semuanya harus siap dan berdasarkan hasil pertemuan dengan seluruh sekolah tingkat SMA/SMK, semuanya siap,"
Makassar (ANTARA News) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar menyatakan kesiapan seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA-SMK) menggelar ujian nasional (UN) dalam jaringan (online) sesuai dengan rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Jika ini memang untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, maka semuanya harus siap dan berdasarkan hasil pertemuan dengan seluruh sekolah tingkat SMA/SMK, semuanya siap," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Makassar Arismunandar, Jumat.

Dia mengatakan, ujian nasional dengan sistem online ini akan mulai dipersiapkannya sejak dini dan sebelum digelar disemua sekolah, maka akan dilakukan simulasi dan pelatihan.

Dan berdasarkan adanya kesiapan dari hampir seluruh sekolah tingkat SMA-SMK di Makassar ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kemudian akan menunjuk sembilan sekolah unggulan untuk menggelar uji coba itu.

"Ada sembilan sekolah yang betul-betul siap dan sembilan sekolah ini adalah unggulan kita di Makassar. Ini juga sudah kita laporkan ke Kementerian dan secepatnya kementerian akan melakukan verifikasi," katanya.

Daftar yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Makassar ini seperti di tingkat SMA adalah SMA Katolik Rajawali, SMA Frater, SMA Athirah, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 5, SMAN 11, SMAN 15 dan SMAN 17.

Di tingkat SMK mulai SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 7, dan SMKN 8. Sedangkan di tingkat SMP adalah SMPN 6 dan SMPN 12.

"Jika dinyatakan layak dari segi sarana penunjang, maka peserta UN yang ditunjuk tak perlu lagi membawa alat tulis dan papan alas saat ujian," sebutnya.

Sementara untuk sarana penunjang yang wajib ada di sekolah yang akan diverifikasi oleh Kementerian Pendidikan, antara lain tersedianya jaringan internet, perangkat server dan komputer.

"Dinas pendidikan sangat menyambut baik konsep ujian ini karena sejalan dengan program Wali Kota sebagai Makassar kota dunia serta menjadi kota pendidikan," ucapnya.

Ketua Komisi D DPRD Makassar Muzakkir Ali Djamil mengatakan, sebelum dilaksanakan ujian nasional secara online ini, pemerintah terlebih dahulu harus menyiapkan semua sarana yang dibutuhkan.

"Seluruh sekolah di Makassar ini memang memiliki laboratorium komputer, namun mengenai kelengkapannya dan idealnya berdasarkan jumlah siswa itu belum ada yang sesuai. Pemerintah harus penuhi itu dulu baru menggelarnya secara online," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers