Kamis, 26 Februari 2015

Liga Bola

Bola Liga Inggris

Hazard Sudah Akrab dengan Tekel LawanHazard Sudah Akrab dengan Tekel Lawan

LONDON – Gelandang Chelsea, Eden Harzard, mengakui bahwa dirinya sudah terbiasa mendapat perlakuan kasar dari pemain lawan ketika berlaga di atas lapangan. Mengingat, ia selalu menjadi motor serangan The Blues di setiap pertandingan.
Kepiawaian Hazard dalam mengolah si kulit bundar, memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, kemampuannya itu bisa memancing para pemain lawan untuk menghentikannya dengan cara apa pun, termasuk melanggar keras.
Di sejumlah pertandingan, playmaker berusia 24 tahun itu kerap menjadi incaran musuh. Dengan maksud, untuk memotong alur perpindahan bola yang dapat menghasilkan gol dan keunggulan bagi Chelsea.
Menanggapi situasi tersebut, Hazard seakaan sudah tak asing dengan tekel-tekel keras yang diberikan lawan. Ia pun tak ingin banyak mengeluh, selama pelanggaran yang dilakukan masih dalam batas kewajaran.
“Semenjak saya mulai bermain sepakbola, para pemain lawan selalu mencoba untuk menendang saya. Saya bisa menahan kondisi seperti itu, selama tekel tersebut tidak membunuh saya. Inilah sepakbola yang sebenarnya,” papar Hazard, seperti dimuat Express, Kamis (26/2/2015).
“Kadang saya mencoba untuk terus maju ke depan, namun kadang saya tidak bisa. Pelanggaran yang dilakukan kadang terlalu berat dan membuat saya terjatuh, namun saya tidak akan sengaja terjatuh. Saya bisa saja memberi pelanggaran atau penalti untuk tim (Chelsea), namun saya hanya ingin mencetak gol dan memberi assist,” tambahnya.


Sempat Dicampakkan, Nani Cinta United

 Sempat Dicampakkan, Nani Cinta United

LISBON – Luis Nani tak segan menyatakan ingin kembali ke Manchester United seusai masa peminjamannya di Sporting Lisbon berakhir. Dia juga paham betul menembus skuad asuhan Louis van Gaal akan sulit.
Karena tidak masuk rencana Van Gaal, Nani keluar dari Old Trafford dan memilih untuk ke Sporting Lisbon dengan status pemain pinjaman. Membela Leões -julukan Sporting Lisbon, winger lincah ini menjelma menjadi pemain penting dengan bermain reguler di setiap pekannya.
“Saya tahu dengan manajer baru akan lebih sulit karena sistem yang baru dan posisi bermain saya. Saya tahu akan sulit bermain. Saya memutuskan untuk gabung Sporting Lisbon karena ada kesempatan untuk pulang ke rumah, merasa nyaman, banyak merumput dan kembali kuat,” kata Nani, seperti diberitakan Daily Mail, Kamis (26/2/2015).
Nani, yang baru mencetak gol indah dari jarak 27 meter dan membuatnya menangis karena haru, juga dikabarkan menarik minat dari sejumlah klub papan atas Premier League. Namun, United adalah klub yang menjadi prioritas pemain sayap berusia 28 tahun ini selepas dari Sporting Lisbon.
“Saya mencintai Manchester United, saya mencintai klub. Satu-satunya alasan yang membuat saya pergi adalah saya ingin bermain lebih banyak, karena saya kehilangan banyak hal pada musim lalu karena cedera dan pergantian manajer. Pelatih baru tidak banyak mengerti saya. Saya harus bermain secara reguler agar bahagia,” lanjutnya.


Sosok di Balik Performa Gemilang Hazard

 Sosok di Balik Performa Gemilang Hazard

LONDON – Apalah arti sebuah talenta, tanpa diiringi dengan kerja keras untuk melakukan yang terbaik. Ya, hal itu sekiranya yang kini ada dalam benak Eden Hazard ketika dirinya mendapat saran dari legenda Barcelona, Patrick Kluivert.
Bergabung dengan Chelsea pada 2012, Hazard langsung menjadi nyawa permainan The Blues di setiap pertandingan. Harga 32 juta pounds yang ditebus dari Lille, terbayar sudah dengan kontribusinya di atas lapangan.
Namun demikian, tanpa disadari ada seseorang yang cukup berjasa dalam karier sepakbola penggawa Timnas Belgia itu. Saat ia masih berusia 16 tahun, Kluivert sempat berpesan bahwa memiliki bakat saja tidak cukup untuk menjadi pemain kelas dunia.
Hazard pun kini merasakan betul, ampuhnya wejangan yang diberikan oleh legenda sepakbola asal Belanda itu. Ia mengakui, bahwa apa yang dikatakan Kluivert memang benar adanya.
“Saya ingat pertama kali saya bertemu Patrick Kluivert dan menjabat tangannya. Saya bermain bersama dengannya di Lille dan dia berkata : ‘Ya, Anda masih muda, Anda memiliki kualitas yang baik, tapi Anda harus bekerja setiap hari. Anda harus bekerja keras, jika Anda ingin menjadi salah satu yang terbaik’. Ini terbukti sekarang!,” jelas Hazard, seperti dikutip Express, Kamis (26/2/2015).

Bahaya kalau United Sampai Memecat Van Gaal

 Bahaya kalau United Sampai Memecat Van Gaal

MANCHESTER – Legenda Manchester United, Gary Neville menyatakan klub tidak boleh mencopot Louis van Gaal dari kursi kepelatihan, meski di akhir musim gagal finis empat besar. Pasalnya, prestasi pelatih berkebangsaan Belanda itu di musim ini terbilang apik.
Awal musim ini, Van Gaal menggantikan David Moyes yang musim lalu membawa United ke periode kelam. Benar saja, kehadiran arsitek berusia 63 tahun itu membawa aura positif di Old Trafford, dan kini David de Gea cs tengah bersaing dengan Arsenal, Liverpool , Southampton dan Tottenham Hotspur di zona Liga Champions.
Persaingan di zona Liga Champions begitu ketat, Arsene Wenger pun mengklaim ini adalah perebutan posisi empat terkejam sepanjang sejarah Premier League. Namun, Setan Merah sedikit bisa bernapas lega karena tengah menghuni posisi keempat klasemen sementara.
Kemungkinan terburuk berupa gagal finis empat besar masih bisa terjadi karena musim masih panjang. Namun, apabila di akhir musim United terlempar dari zona Liga Champions, sudah seharusnya Van Gaal tidak dipecat.
“Tentu saja tidak, dia tidak akan dipecat. Memang akan menjadi musim yang buruk untuk United dan Van Gaal, jika tidak bisa finis empat besar. Pasalnya, dia harus membawa United ke Liga Champions,” kata Neville kepada talkSPORT, Kamis (26/2/2015).
“Di sisi lain, jika dia gagal, Anda tidak bisa memecat seorang pelatih dalam semusim, padahal baru mencopot pelatih setahun sebelumnya. Harus ada level yang berkelanjutan. Saya percaya kali ini akan ada kelanjutan, dan mereka (fans United) akan mendukungnya walaupun tidak finis empat besar.”

Chelsea Tahu Cara Kalahkan Spurs

 Chelsea Tahu Cara Kalahkan Spurs

LONDON – Bek kanan Chelsea, Branislav Ivanovic berbicara mengenai peluang The Blues menjuarai Capital One Cup musim ini. Bahkan menurutnya, taktik ampun sudah dikantongi untuk menghempaskan perlawanan Tottenham Hotspur.
Pada Minggu 1 Maret 2015 Stadion Wembley akan menyajikan laga perebutan trofi Cipatal One 2014-2015. Chelsea akan datang tanpa pemain sentralnya, Nemanja Matic yang menjalani hukuman kartu merah.
Meski begitu, Ivanovic tetap percaya dengan pengalaman yang dimiliki The Blues akan mengakhiri laga sebagai juara.
“Kami tahu apa yang harus dilakukan. Tentu lagan anti akan berjalan sulit, tetapi kami sudah mengantisipasinya. Kami menginginkan trofi ini dan Anda akan merasakan hal berbeda saat akan bermain di final,” kata Ivanovic, seperti dikutip ChelseaFC.com, Kamis (26/2/2015).
“Setiap pemain di sini tahu tugas masing-masing dan cara bermain di final. Pesepakbola selalu ingin bermain di laga seperti ini, menangkan trofi, dan itu mengapa kami di sini,” tambahnya.
Lebih lanjut, bek 31 tahun itu menitik beratkan faktor mental akan mengambil peranan penting dalam laga krusial seperti yang akan tersaji di Wembley. Apalagi mereka mencari tambahan motivasi untuk melanjutkan perjalanan di Premier League dan Liga Champions.
“Psikologis tentu akan berperan penting. Kami membutuhkan suntikan motivasi untuk bermain di Premier League dan Liga Champions. Jika menang maka kami akan semakin solid dan pelatih tahu situasi yang akan kami hadapi,” tandasnya

Arsenal Dihuni Pemain Cantik Bukan Pembunuh

 Arsenal Dihuni Pemain Cantik Bukan Pembunuh

PARIS – Legenda Arsenal, Emmanuel Petit mengkritisi penampilan mantan klubnya. Menurut pria asal Prancis itu, Meriam London tak memiliki naluri “pembunuh” seperti saat dirinya masih bermain dulu.
Pernyataan itu dilontarkan Petit lantaran keringnya prestasi yang ditorehkan The Gunners dalam satu dekade terakhir. Arsenal bahkan harus menunggu selama sembilan musim hanya untuk mengklaim mahkota FA Cup.
Petit menambahkan, pada masanya Arsenal dihuni sederet pemain tangguh nan lapar, sebut saja Tony Adams, Martin Keown, Ray Parlour, juga David Seaman yang kokoh di bawah mistar gawang.
"Anda harus mengingat lini pertahanan yang kami miliki. Anda bisa mengandalkan David Seaman, Tony Adams, Martin Keown dan rekan. Kami tahu caranya untuk melakukan laga tandang,” kata Petit, seperti mengutip Sportsmole, Rabu (25/2/2015).
“Ketika kami harus bermain, kami tahu apa yang harus dilakukan. Saya ingat di laga tandang di Wimbledon, ketika Adams berkata pada saya: 'hari ini laga kontra Manchester United, lupakan sepakbola. Ini perang!' Kami tahu bagaimana cara beradaptasi, karena kami hanya inginkan satu hal, yaitu meraih kemenangan!" kenangnya.
Gaya permainan khas Arsenal juga kini mulai terhapuskan dengan tiki-taka ala Barcelona yang kini mendunia. Tetapi yang paling disesali Petit adalah naluri pembunuh Arsenal yang luntur dengan permainan cantik.
"Katakan saja, gaya permainan Barcelona yang mempertahankan bola telah mengambil alih gaya tersebut. Namun saat ini, tim Anda harus bermain lebih direct dan pragmatis,” sambung pria berusia 44 tahun itu.
“Anda bisa melihatnya dalam skuad Jerman atau Real Madrid. Arsenal banyak dihuni pemain-pemain cantik, namun mereka bukanlah 'pembunuh' di tim ini. Di masa lalu, kami sangat tangguh. Kami tidak bermain untuk tampil apik," tuntasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers